I.
Manajemen
1. Pengertian dan Peranan Manajemen
Management adalah suatu rangkaian kegiatan
yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi,
menciptakan, menjelaskan dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan
kembali, diketahui dan dipelajari oleh organisasi. Kegiatan ini biasanya
terkait dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil
tertentu seperti, pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan
kompetitif atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.
Menurut Nickles, McHugh, 1977, manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan oganisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. .
Menurut Nickles, McHugh, 1977, manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan oganisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. .
Dapat disimpulkan bahwa manajemen mempunyai lima
fungsi, yaitu :
1)
Perencanaan 4) Pengkoordinasian
2)
Pengorganisasian 5) Pengawasan
3)
Pengarahan
http//:shvoong.com
2. LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
● Gerakan Manajemen Ilmiah
Perusahaan
yang ingin maju selalu berusaha mendapatkan cara-cara yang efisien untuk
mengelola produksivitas dan pada saat yang sama menurunkan biaya produksi.
Sebelum 1880, pengelolaan perusahaan pada umumnya dipandang suatu cara yang
biasa, apa adanya, jika tidak dianggap suatu seni. Tetapi sekitar 1885,
Frederick W, Taylor ( 1856-1915) merupakan salah seorang yang pertama kali
mempelajari metode kerja.
Beberapa tahun
sebelumnya Taylor, Henry Fayol (1841-1945) telah menjadi manajer pada sebuah
pertambangan batu bara di Prancis. Sejak pemunculan bukunya tahun 1911, Taylor
dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Buku yang diterbitkannya
berjudul The Principles of
Scientific Management. Taylor juga mengemukakan beberapa prinsip
manajemen ilmiah, yaitu :
Prinsip
1 : Semua pekerjaan yang
dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan satu cara
terbaik untuk menyelesaikannya.
Prinsip
2 : Orang yang tepat
untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
Prinsip
3 : Kita dapat
menjamin bahwa cara terbaik tersebut
diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar
insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
Prinsip
4 : Menempatkan manajer dalam
perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan.
3. Fungsi dan Proses Manajemen
A. Fungsi
Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen
pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry
Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen,
yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1)
Perencanaan (planning) adalah
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan
dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2)
Pengorganisasian (organizing) dilakukan
dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih
kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah
dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan
tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3)
Pengarahan (directing) adalah
suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha
Fungsi-fungsi
manajemen adalah sebagai berikut:
a. Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.
b. Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
c. Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
·
Mengambil keputusan
·
Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian
antara manajer dan bawahan.
·
Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan
supaya mereka bertindak.
·
Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya,
serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
d. Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
e. Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
f.
Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
g. Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
h. Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
i.
Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
j.
Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.
Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.
k. Tool of Management
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan
alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu
usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M,
yaitu men, money, materials,
machines, method, dan markets.
B. Proses Manajemen
Pengertian
dari proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang
terus menerus dimana manajer terlibat sewaktu mereka merencana, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi. Sehingga dalam melakukan tindak
manajemen (managing) akan dilalui tahapan dan proses tersebut.
4. Ciri-ciri Manajer Profesional
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Ciri dari
seorang manajer professional (Henry Mintzberg) adalah
peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat
seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak
buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua adalah peran informasional, meliputi
peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru
bicara. Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai
seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang
dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
5. Ketrampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Robert
L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga
keterampilan dasar. Ketiga keterampilan dasar yang diperlukan seorang manajer
adalah:
1) Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan
untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan
atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu
rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran
ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai
proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional
juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2) Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi
dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif
harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
3) Keterampilan
teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer,
memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga
keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki seorang
manajer, yaitu:
a) Keterampilan
manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer
untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan
contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer,
Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama
50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya
adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa
setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan
manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun
demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan
menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas
perusahaan.
b) Keterampilan
membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan
cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang
paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top
manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama,
seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif
yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi
setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling
baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia
pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang
benar.
II.
ORGANISASI
1.
Definisi Organisasi
Organisasi merupakan suatu proses dari kegiatan yang tersusun atas
interaksi orang-orang di dalamnya untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi
diringkas dalam tiga elemen utama adalah sebagai berikut:
a. Interaksi manusia
b. Kegiatan yang mengarah pada tujuan
c. Struktur organisasi itu sendiri
2.
Pentingnya Mengenal
Organisasi
Secara langsung ataupun tidak langsung kita sering menjumpai
organisasi-organisasi, bahkan turut ambil bagian dalam penyelenggaraan
organisasi tersebut. Sebagai contoh kita (sebagai salah satu ciri dari makhluk
sosial) selalu berkaitan dan diakrabkan dengan organisasi-organisasi, mulai
dari tim olah raga (organisasi sosial), kelompok keagaamaan, kelompok belajar
(komunitas), dan sebagainya. Perusahaan kecil, dalam fungsi pengorganisasian
sederhana, contohnya adalah toko kelontong. Interaksi yang terjadi dalam
organisasi tersebut adalah manajer-pemilik toko mempekerjakan beberapa orang;
melayani pembeli, membersihkan, mengatur barang, serta menjaga toko.
3. Bentuk-bentuk Organisasi
Organisasi memiliki beberapa bentuk adalah sebagai berikut:
a.
Organisasi Lini
Garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikalantara
atasan dan bawahan. Organisasi ini memiliki ciri:
ü
Jumlah karyawannya yang sedikit.
ü
Manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana.
ü
Sarana dan alatnya terbatas.
ü
Relasi atasan dan bawahan bersifat langsung.
ü
Pada bentuk lini perusahaan perseorangan, pemilik perusahaannya
adalah top manager.
b.
Organisasi Fungsional
Wewenang dari pimpinan tertinggi dapat dilimpahkan kepada kepala
bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan para pelaksana yang
mempunyai keahlian khusus. Organisasi ini memiliki ciri:
- Organisasi relatif kecil.
- Terdapat kelompok kerja staf ahli.
- Terdapat spesialisasi dalam pelaksanaan tugas.
- Ada kejelasan target yang hendak dicapai.
- Terdapat pengawasan ketat.
c.
Organisasi Garis dan Staff
Pelimpahan wewenang secara vertikal dari pimpinan ke kepala
bagiandibawahnya serta masing-masing pejabat, manajer ditempatkan satu ataupejabat
staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasihat
kearsipan, keuangan, ataupun personel. Organisasi ini memiliki ciri:
- Relasi atasan dan bawahan tidak seluruhnya langsung.
- Jumlah karyawan yang relatif banyak.
- Organisasinya cukup besar.
- Ada 2 kelompok kerja organisasi sehingga ditekankan. Adanya
spesialisasi, yaitu Personel Lini dan
Personel Staff.
d.
Organisasi Fungsional dan Garis
Wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian
dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu dan sebagian lagi dilimpahkan
kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap, selanjutnya diserahkan
kepada kepala bagian. Organisasi ini memiliki ciri:
- Tidak nampak pembedaan tugas pokok dan bantuan.
- Terdapat spesialisasi praktis pada pejabat fungsional.
- Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan
perbedaan tingkat eselon.
e.
Organisasi Matrik (Organisasi
Manajemen Proyek)
Merupakan organisasi yang penggunaan struktur organisasinya
menunjukkan para spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian.
Dari kegiatan perusahaan dikumpulkan kembali untuk mengerjakan proyek yang
harus diselesaikan.
f.
Organisasi Komite
Dalam organisasi ini, tugas kepemimpinan dan tugas lainnya
dilaksanakan secara kolektif (bersama) oleh kelompok pejabat, yang merupakan
komite/ dewan (board) dengan plurasticmanagement. Organisasi
ini terdiri dari Executive Committe (Pimpinan Komite yang anggotanya mempunyai
wewenang lini) dan Staff Committe (yang anggotanya hanya mempunyai wewenang
staf).
4.
Ketrampilan Manajemen
yang Dibutuhkan
Ketrampilan yang dibutuhkan dalam manajemen dibagi atas kategori
hubungan, seperti;
o
Hubungan antar Pribadi terdiri dari:
a. Pemimpin
Lambang (Figurehead)
Kepala Simbolis yang diperlukan untuk menjalankan sejumlah
kewajiban rutin yang bersifat legal dan sosial.
b.
Pemimpin (Leader)
Pemimpin bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan
bawahan, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong (staffing), melatih
dan tugas-tugas yang terkait
c. Penghubung
(Liaison)
Penghubung sebaiknya dapat memelihara suatu jaringan kontak luar
yang berkembang sendiri yang secara langsung atau tidak langsung dapat
memberikan dukungan dan informasi.
Hubungan dengan Informasi terdiri dari:
1) Pemantau
(Monitor)
Pemantau berkewajiban sebagai pusat saraf informasi baik internal
dan eksternal yang berkaitan dengan organisasi.
2) Penyebar
(Dissiminator)
Penyebar berkewajiban untuk meneruskan informasi yang diterima
dari orang luar atau dari bawahan kepada anggota-anggota lain dalam organisasi.
3) Jurubicara
(Spokesperson)
Jurubicara berkewajiban untuk meneruskan informasi kepada orang
luar mengenai
rencana, kebijakan, tindakan dan hasil yang dicapai oleh organisasi.
Hubungan dengan Pengambilan Keputusan terdiri
dari:
·
Wirausaha (Entrepreneur)
Sikap kewirausahaan diperlukan dalam encari kesempatan (celah)
dalam organisasi dan lingkungannya serta memprakarsai “proyek- proyek perbaikan”
untuk menimbulkan perubahan sehingga dapat meningkatkan organisasi.
·
Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Dalam mengatur (managing) diperlukan rasa tanggung jawab atas
tindakan, yang korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak dan/ atau
berada dalam keadaan genting (urget).
·
Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Dalam mengatur (managing) diperlukan rasa tanggung jawab terhadap
alokasi segala sumber daya organisasi yang ada dan dipergunakan, sehingga tidak
terjadi manipulasi sumber daya yang tidak bertanggung jawab..
·
Perunding (Negotiator)
Dalam mengatur (managing) juga penting untuk mewakili organisasi
pada perundingan- perundingan utama yang dapat meliputi kerjasama.
5.
Sebab Keberhasilan
dan Kegagalan Organisasi
Sebab keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi dapat ditinjau dari
beberapa faktor, yaitu:
·
Faktor intern: faktor yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri.
Faktor ini dapat meliputi
pemimpin dalam organisasi, pekerja (staf), cara pengaturan dan pengembangan
organisasi, dan sebagainya.
·
Faktor ekstern: faktor yang berasal dari luar
yang kerap kali ikut mempengaruhi keberhasilan
dan kegagalan suatu organisasi.
REFERENSI
http://ocw.gunadarma.ac.id/manajemen-dan-organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar